Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendukung pemerintah dan lapisan masyarakat yang tengah mencari solusi untuk menangani pandemi Covid 19. Termasuk penggunaan suplemen maupun obat obatan termasuk ivermectin. "Namanya juga ikhtiar, jadi harus diapresiasi," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh kepada media, Minggu (13/6/2021). Ia mendukung langkah Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mengirimkan ivermectin yang disebut sebut sebagai obat yang mengalahkan Covid 19 ke Kudus. Meski demikian ramuan itu harus dipastikan keamanan dan perizinannya.
"Namun harus dipastikan keamanannya," tegas Nihayatul. Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati menguatkan pihaknya ingin memastikan ivermectin itu memiliki tingkat keamanan yang baik dalam pemanfaatannya. Untuk itu Komisi IX akan mengkonfirmasi kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan.
"Semua produk untuk penanganan Covid 19 kalau sudah melalui uji klinis dan sesuai ketentuan serta syarat syarat mendapat izin edar, tentu saja Komisi IX berharap bisa efektif bermanfaat mengatasi pandemi," katanya. Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo juga menyatakan pandangan serupa. Ia mendorong pemerintah segera menganalisa ivermectin dan berkoordinasi dengan pemerintah India untuk mengetahui lebih dalam manfaatnya dalam menekan jumlah kasus Covid 19. "Kalau betul ivermectin itu sudah bisa menurunkan positif case dan kematian akibat covid 19 di India, perlu diperhatikan pemerintah dan perlu koordinasi dengan pemerintah India dalam rangka penggunaan di Indonesia. Kalau betul itu bisa menjadi alat perang melawan covid 19," paparnya.
Menurut Rahmad, ivermectin dapat menjadi kabar baik untuk Indonesia dan dunia ketika dipastikan mujarab dalam menyembuhkan Covid 19. "Kalau betul itu menjadi berita bahagia buat kita semua dan dunia," pungkasnya. Sebelumnya, Ketua Umum HKTI Moeldoko mengirimkan Ivermectin yang disebut sebut sebagai obat yang mengalahkan covid 19 ke Kudus. Moeldoko meminta masyarakat terus waspada. Ivermectin itu dikirimkan Moeldoko ke tiga kecamatan yang dianggap paling berat situasinya, yaitu Kecamatan Jati, Kecamatan Kota dan Kecamatan Mejobo. Ivermectin gratis itu dibagikan kepada ratusan warga yang sedang dirawat di rumah sakit ataupun yang sedang isolasi mandiri.
"Keadaan darurat ini seperti rumah yang terbakar baru depannya saja jangan sampai kita tunggu api melahap seluruh rumah baru kita berbuat sesuatu karena akan sangat terlambat. Demikian pula kejadian kasus Covid 19 di Kudus yang telah menjadi zona hitam dan dengan cepat menyebar ke kota kota lainnya. Juga dengan adanya perkiraan dari Kemenkes akan adanya kenaikan kasus Covid 19 eksponensial di akhir Juni yang akan mencapai 50 ribu ampai 100 ribu kasus per hari, kita sudah harus waspada dan bersiap diri mengatasinya," kata Moeldoko. Dia menerangkan soal India yang berupaya keluar dari krisis Covid 19 dengan cara membagikan Ivermectin secara massal. Dia menyebut obat tersebut ampuh menurunkan angka kasus Covid 19. "Maka saya berinisiatif untuk membagikan obat yang sama ini di tiga kecamatan di Kudus yang paling parah keadaannya," imbuh Moeldoko.
Dia berharap hasil data ilmiah sudah bisa didapatkan dalam 10 hari ke depan untuk dijadikan bahan pertimbangan. Moeldoko berharap Covid 19 yang melanda Indonesia segera selesai. Vice President PT Harsen Laboratories, Sofia Koswara mengatakan, Ivermectin telah berhasil menurunkan jumlah kematian di India. Ivermectin juga sebenarnya telah dibagikan ke masyarakat Indonesia sejak 2020. "Hanya tiga pekan setelah menambahkan Ivermectin di New Delhi, kasus terinfeksi yang memuncak 28,395 orang pada 20 April lalu turun secara drastis menjadi 6.430 orang pada 15 Mei. Kematian juga turun sekitar 25 persen pada bulan yang sama," kata dia.
"Sebetulnya kami juga sudah membagikan Ivermectin ini kepada ribuan orang di Indonesia sejak September tahun lalu. Hasilnya sangat bagus," lanjutnya. Sofia mengatakan Ivermectin ini dibagikan karena melihat keberhasilan di sejumlah negara. Saat ini Ivermectin juga sudah diproduksi di Indonesia. "Ivermectin berhasil di 16 negara lain seperti Slovakia, Meksiko, Peru," katanya.*